Atap rumah memberikan perlindungan bagi penghuninya. Hujan, panas matahari, dan debu dapat dihalau dengan adanya bahan atap rumah yang terpasang. Sebuah atap rumah harus memiliki tiga komponen yang di antaranya bagian penutup, rangka, dan plafon yang terpasang di bagian dalam rumah.
Bagi Anda yang tinggal di perkotaan, pemilihan atap rumah menjadi hal penting untuk diperhatikan. Hawa panas di perkotaan dibanding di pedesaan, sebaiknya memilih bahan atap yang bisa membuat penghuninya merasa dingin. Sehingga mau kondisi cuaca sedang panas atau hujan, Anda akan tetap merasakan kenyamanan di dalam dengan perlindungan dari bahan atap yang tepat.
5 Bahan Atap Untuk Rumah Di Perkotaan
Berikut ini ada 5 jenis bahan atap yang direkomendasikan untuk Anda yang hendak membangun rumah di perkotaan. Simak juga kelebihan dan kekurangan dari jenis bahan atap rumah:
1. Bahan Atap Tanah Liat
Kelebihan atap rumah yang terbuat dari tanah liat dari segi harga tentu saja murah. Bahan atap tanah liat juga sudah terbukti kokoh dan banyak dijual di toko bangunan. Tersedia juga dalam beberapa jenis model yang bisa disesuaikan dengan tipe rumah Anda nantinya.
Kekurangan atap rumah dari tanah liat ini sayangnya mudah ditumbuhi jamur. Sehingga perlu perawatan yang ekstra agar tidak mudah lembab. Selain itu, dalam pemasangannya, bahan atap rumah tanah liat memerlukan lebih banyak kerangka atap. Termasuk perlu kemiringan yang lumayan tinggi agar atap tanah liat tidak mudah jatuh atau bergeser.
2. Bahan Atap Beton
Kelebihan atap rumah dari beton ini juga tidak membuat panas. Sangat cocok untuk tipe rumah minimalis di perkotaan. Pilihan warna bahan atap rumah minimalis modern beton bervariasi sehingga dapat disesuaikan dengan warna tembok rumah Anda. Selain itu, bahan atap ini terbukti kokoh karena terbuat dari bahan cor-coran.
Kekurangan untuk bahan atap beton ini lebih mahal dibanding atap rumah dari tanah liat. Bobotnya yang berat sehingga butuh waktu lama dalam pemasangannya. Lebih baik ketika pemasangan, Anda menggunakan jasa ahli pemasangan atap yang sudah profesional.
3. Bahan Atap Keramik
Kelebihan dari atap rumah keramik cocok untuk tipe rumah mewah di perumahan elit perkotaan. Pada atap jenis ini dilapisi dengan pewarna glatzur sehingga warnanya tahan lama. Dari segi keamanan, bahan atap keramik tahan api. Apalagi meskipun lembab, bahan atap keramik tidak mudah ditumbuhi oleh lumut.
Kekurangan bahan atap keramik yang memiliki banyak kelebihan adalah harga lebih mahal dibanding lainnya. Dalam pemasangannya, perlu kemiringan sudut minimal tiga puluh derajat. Sehingga lebih rumit dibanding jenis bahan atap rumah lainnya.
4. Bahan Atap uPVC
Kelebihan bahan atap uPVC dapat membuat penghuninya merasa sejuk di dalam rumah. Bahan atap ini terdapat bagian rongga udara. Sifatnya juga kokoh dan bergelombang.
Kekurangan dari atap uPVC ini hanya tersedia dalam pilihan warna terbatas. Hanya ada warna biru dan putih. Meskipun diklaim tahan dengan api, tetapi bukan berarti 100% tidak terbakar.
5. Bahan Atap Sirap
Kelebihan atap rumah bahan sirap cocok untuk tipe rumah natural. Selain itu, bahan atap ini tidak mudah berkarat. Sangat direkomendasikan untuk model rumah perkotaan yang menerapkan kesan klasik seperti bahan atap rumah joglo.
Kekurangan yang Anda peroleh dari bahan atap sirap ini sulit untuk diperoleh. Sehingga ketika Anda membelinya, harga yang ditawarkan pun mahal. Dari segi perawatan, bahan atap sirap ini juga terbilang lebih sulit.
Jadi, dari kelima bahan atap rumah yang sudah disebutkan kelebihan dan kekurangannya manakah yang akan Anda pilih? Sesuaikan saja dengan tipe rumah yang akan dibangun agar menyatu dengan konsepnya. Sehingga penghuninya tidak hanya akan merasakan kesejukan di dalam rumah, tetapi juga merasa puas dengan tampilan bahan atap yang terpasang.